0leh: Af'idah*
Politik mencakup
lebih dari sekedar pengelolaan masalah publik, struktur dan organisasi
pemerintah serta kampanye pemilu yang bersemangat. Lebih dari itu, politik
mencakup aspirasi, tujuan, keyakinan, dan nilai – nilai kemanusiaan. Politik berkaitan dengan teori dan
praktek, ketrampilan filosofis serta teknis.
Namun pada dataran praktis di Negara yang menganut demokrasi Kampanye
politik akan selalu dilaksanakan.
Jika kampanye
sebagai sosialisasi visi dan misi Partai yang realistis, tentunya tidak akan menjadi ironi, Baik ditempuh lewat media massa atau mobolisasi massa. Tapi yang terjadi
bukanlah demikian kampanye parpol hanya
masih sebatas provokasi massa, berekepentingan untuk menjaring suara sebanyak –
banyaknya, dan nihil upaya solutif yang direkomendasikan partai untuk
permasalahan yang sedang dihadapi bangsa.Indonesia.
Kesadaran dan pemahaman partai politik bahwa
bangsa indonesia masih berada di tengah krisis seharusnya tidak hanya di dataran kepentingan politis,
melainkan keadaan yang benar-benar di hadapi dan dicarikan upaya
penyelesaiannya. Ironisnya politik pencintraan masih mendominasi.
Fakta yang ada sampai saat ini belum nampak parpol
yang sungguh-sungguh memiliki Platform yang jelas serta Visi misi yang teruji dalam upaya
pencapainnya, visi misi hanya wacana dan
retorika belaka namun gagap upaya strategis dalam pencapainnya.
Saat ini bahkan sudah sejak beberapa bulan yang
lalu iklan politik bak jamur di musim penghujan,. Hal ini merupakan indikasi
dalam pemilu 2009 partai politik mulai
merubah strategi kampanyenya, sebagaimana
tertulis di editorial wawasan
edisi selasa, 9 Desember 2008 , model kampanye parpol mulai bergeser dalam gaya
dan caranya bahkan beberapa parpol dengan terbuka menyatakan mengubah
pendekatan pada konstituen, kampanye mobilisasi massa dianggap tidak efektif
lagi, dan model kampanye lewat media massa lebih dilirik.
Seperti apapun modelnya, kampanye merupaklan
aktivitas politik yang menyerap dana besar. Kalau ”project” kampanye sekarang di alihkan ke Media baik
elektronok maupun cetak berarti secara profit media turut menikmati saat
ini. Tidak akan menjadi persoalan ketika kampanye tersebut berimplikasi positif
terhadap rakyat, minimal mampu memberi pencerdasan politik pada rakyat . Namun
sekali lagi menurut hemat penulis Iklan kampanye yang menyerap dana besar itu
masih sebatas pencitraan, untuk melanggengkan kekuasaan. Buktinya iklan politik
masih di dominasi partai-partai besar yang saat ini masih berkuasa dalam
struktur pemerintahan.
Dalam teori politik bahasan dan generalisasi dari phenomena yang
bersifat politik adalah bahasan dan
renungan atas , tujuan dari kegiatan politik, cara-cara mencapai tujuan itu.
Kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik ,
dan kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan itu. Konsep-konsep yang
dibahas dalam teori politik mencakup masyarakat, kelas sosisl., negara,
kekuasaan, kedaulatan dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara,
perubahan sosial, pembangunan politik ( politic development) dan
modernisasi.(miriam budiarjo:1977).
Peranan Mahasiswa
Disinilah peranan mahasiswa sebagai bagian dari
masyarakat, yang masuk kalangan akademis yang berkapasitas intelektual, mampu
mengkritisi fenomena politik yang sedang bergulir termasuk fenomena maraknya
iklan politik. Kemapuan menganlisis setiap persoalan dalam konteks kekinian
adalah tantangan real bagi mahasiswa yang masih memiliki jati diri. Yaitu
sebagai agen yang terus berupaya untuk memiliki kontribusi pada perubahan.
Mahasiswa
adalah generasi yang di masa depan akan memegang estafet kepemiminan bangsa
harus memiliki kecerdasan politik sebagai konsekuensi academic responsibility. Oleh karana itu Pembelajaran politik
sebenarnya sangat penting. Berpolitik dalam konteks kemahasiswaan harus masih dalam kerangka ideal, karna
sejatinya idealisme adalah jati diri mahasiswa. Jika kalangan mahasiswa sudah
tidak ada bedanya dengan kalangan politisi pecundang dan kelas bawah, bagaimana
kelak mampu memnperbaiki kondisi bangsa dimasa depan.
Mahasiswa yang menekuni poltik dengan baik akan
mampu mengembangkan kedalaman teori dan memberikan sumbangan pemikiran tentang
bentuk yang lebih ideal dari organisasi masyarakat atau kehidupan bersama.
Mahasiswa yang mampu mengkaji politik dengan baik baik dalam kehidupan akademis
maupun kehidupan masyarakat akan memiliki pemahaman yang baik pula sehingga
dapat memberi pencerdasan politik pada masyarakat dengan bahasa yang sederhana.
Sebagaimana diungkapkan Hadley bull, tanggung jawab kaum akademisi adalah membicarakan
kerbenaran dan menguak kebohongan( to speak the truh and expose lies).
Oleh karenanya mahasiswa perlu memahmi pola hubungan yang ideal antara tugas
dirinya dan pemerintah.
Mahasiswa harus
tetap berhubungan dengan pemerintah dan agen kelompok politik termasuk partai
politik agar tidak buta politik, Karena politik walaupun di benci atau dianggap
kotor pun dibutuhakan dan harus ada sepajamg hidup manusia.
* ditulis ketika masih menjadi Mahasiswa Pendidikan
Bahasa Inggris IAIN Walisongo Semarang dan dimuat di Wawasan, Edisi 16 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar