Rabu, 19 September 2012

Mahasiswa, Masyarakat dan Iklan politik


0leh: Af'idah*

Politik mencakup lebih dari sekedar pengelolaan masalah publik, struktur dan organisasi pemerintah serta kampanye pemilu yang bersemangat. Lebih dari itu, politik mencakup aspirasi, tujuan, keyakinan, dan nilai – nilai kemanusiaan. Politik berkaitan dengan teori dan praktek, ketrampilan filosofis serta teknis.  Namun pada dataran praktis di Negara yang menganut demokrasi Kampanye politik akan selalu dilaksanakan.

Jika kampanye sebagai sosialisasi visi dan misi Partai yang realistis,  tentunya tidak akan  menjadi ironi, Baik ditempuh lewat media massa atau mobolisasi massa. Tapi yang terjadi bukanlah demikian kampanye parpol  hanya masih sebatas provokasi massa, berekepentingan untuk menjaring suara sebanyak – banyaknya, dan nihil upaya solutif yang direkomendasikan partai untuk permasalahan yang sedang dihadapi bangsa.Indonesia.

Kesadaran dan pemahaman partai politik bahwa bangsa indonesia masih berada di tengah krisis seharusnya tidak  hanya di dataran kepentingan politis, melainkan keadaan yang benar-benar di hadapi dan dicarikan upaya penyelesaiannya. Ironisnya politik pencintraan masih mendominasi.


Fakta yang ada sampai saat ini belum nampak parpol yang sungguh-sungguh memiliki Platform yang jelas serta  Visi misi yang teruji dalam upaya pencapainnya,  visi misi hanya wacana dan retorika belaka namun gagap upaya strategis dalam pencapainnya.

Saat ini bahkan sudah sejak beberapa bulan yang lalu iklan politik bak jamur di musim penghujan,. Hal ini merupakan indikasi dalam pemilu 2009  partai politik mulai merubah strategi kampanyenya, sebagaimana  tertulis di editorial  wawasan edisi selasa, 9 Desember 2008 , model kampanye parpol mulai bergeser dalam gaya dan caranya bahkan beberapa parpol dengan terbuka menyatakan mengubah pendekatan pada konstituen, kampanye mobilisasi massa dianggap tidak efektif lagi, dan model kampanye lewat media massa lebih dilirik.

Seperti apapun modelnya, kampanye merupaklan aktivitas politik yang menyerap dana besar. Kalau ”project”  kampanye sekarang di alihkan ke Media baik elektronok maupun cetak berarti secara profit media turut menikmati saat ini. Tidak akan menjadi persoalan ketika kampanye tersebut berimplikasi positif terhadap rakyat, minimal mampu memberi pencerdasan politik pada rakyat . Namun sekali lagi menurut hemat penulis Iklan kampanye yang menyerap dana besar itu masih sebatas pencitraan, untuk melanggengkan kekuasaan. Buktinya iklan politik masih di dominasi partai-partai besar yang saat ini masih berkuasa dalam struktur pemerintahan.

Dalam teori politik  bahasan dan generalisasi dari phenomena yang bersifat politik  adalah bahasan dan renungan atas , tujuan dari kegiatan politik, cara-cara mencapai tujuan itu. Kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan yang ditimbulkan oleh situasi politik , dan kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan itu. Konsep-konsep yang dibahas dalam teori politik mencakup masyarakat, kelas sosisl., negara, kekuasaan, kedaulatan dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik ( politic development) dan modernisasi.(miriam budiarjo:1977).

Peranan Mahasiswa

Disinilah peranan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat, yang masuk kalangan akademis yang berkapasitas intelektual, mampu mengkritisi fenomena politik yang sedang bergulir termasuk fenomena maraknya iklan politik. Kemapuan menganlisis setiap persoalan dalam konteks kekinian adalah tantangan real bagi mahasiswa yang masih memiliki jati diri. Yaitu sebagai agen yang terus berupaya untuk memiliki kontribusi pada perubahan.

Mahasiswa  adalah generasi yang di masa depan akan memegang estafet kepemiminan bangsa harus memiliki kecerdasan politik sebagai konsekuensi academic responsibility. Oleh karana itu Pembelajaran politik sebenarnya sangat penting. Berpolitik dalam konteks kemahasiswaan  harus masih dalam kerangka ideal, karna sejatinya idealisme adalah jati diri mahasiswa. Jika kalangan mahasiswa sudah tidak ada bedanya dengan kalangan politisi pecundang dan kelas bawah, bagaimana kelak mampu memnperbaiki kondisi bangsa dimasa depan.

Mahasiswa yang menekuni poltik dengan baik akan mampu mengembangkan kedalaman teori dan memberikan sumbangan pemikiran tentang bentuk yang lebih ideal dari organisasi masyarakat atau kehidupan bersama. Mahasiswa yang mampu mengkaji politik dengan baik baik dalam kehidupan akademis maupun kehidupan masyarakat akan memiliki pemahaman yang baik pula sehingga dapat memberi pencerdasan politik pada masyarakat dengan bahasa yang sederhana. Sebagaimana diungkapkan Hadley bull, tanggung jawab kaum akademisi adalah membicarakan kerbenaran dan menguak kebohongan( to speak the truh and expose lies). Oleh karenanya mahasiswa perlu memahmi pola hubungan yang ideal antara tugas dirinya dan pemerintah.

 Mahasiswa harus tetap berhubungan dengan pemerintah dan agen kelompok politik termasuk partai politik agar tidak buta politik, Karena politik walaupun di benci atau dianggap kotor pun dibutuhakan dan harus ada sepajamg hidup manusia.

Keterangan :
* ditulis ketika masih menjadi Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris IAIN Walisongo Semarang dan dimuat di Wawasan, Edisi 16 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar